Kamis, 17 November 2011

My skripsi 2011 ( BAB IV)


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Penelitian
1.    Profil Sekolah Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo Jalan atau Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kota Sukoharjo. SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo berdiri pada tahun 1994 dengan jenjang akreditasi “A”. Luas bangunan 2075 m2 di atas tanah seluas 8000 m2. Bangunan tersebut terdiri dari ruang kelas, ruang perpustakaan, Laboratorium IPA, Laboratorium komputer, Laboratorium bahasa, ruang ketrampilan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang pertemuan, koperasi, musholla, kantin, dan kamar kecil. Pemeliharaan ruangan terutama kebersihan lingkungan kelas tidak hanya mengandalkan petugas kebersihan sekolah, tetapi juga melibatkan siswa dengan adanya pembagian jadwal piket kebersihan.  
Jumlah siswa tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 233 siswa kelas VII, 227 siswa kelas VIII, dan 225 siswa kelas IX. Sehingga jumlah keseluruhan siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo sebanyak 685 siswa. Jumlah guru dan karyawan SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo sebanyak 57 orang. Guru tetap yayasan sekaligus PNS (DPK) sebanyak 44 orang, guru PNS dipekerjakan (DPK) sebanyak 4 orang, dan staff tata usaha sebanyak 9 orang. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VII E.

2.    Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item soal tes yaitu menggunakan korelasi product moment. Uji validitas ini dilakukan di kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Tahun Ajaran 2010/2011. Perhitungan data ini menggunakan exel. Item yang digunakan untuk memperoleh data dari responden adalah item yang valid dan kurang valid, sedangkan item yang tidak valid tidak digunakan. Nilai dari masing-masing item soal tes dibandingkan dengan nilai koefisien tabel pada N : 36 dan tingkat signifikasi 5% sebesar 0,329 (Lampiran 24). Selengkapnya ringkasan analisis item soal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil uji instrumen
Hasil Uji Validitas
Nomor Butir Soal
Jumlah
Keterangan
1. Tidak valid
46
1
Tidak digunakan untuk instrumen
2.  Kurang valid
                          -
-
Digunakan untuk instrumen
3.  Valid
1, 2, 3 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47, 48, 49, 50.

49

Digunakan untuk instrumen
Berdasarkan tabel diatas diperoleh 49 item dinyatakan valid, karena   rxy (r hitung) > 0,329 (r tabel). Soal yang dinyatakan kurang valid tidak ada dan tidak valid  1 item (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24).

3.    Hasil Tindakan Kelas
Hasil tindakan kelas dibagi menjadi dua siklus yaitu siklus satu dan siklus dua, siklus akan diuraikan sebagai berikut :
a.    Hasil Tindakan Kelas Siklus I
Tindakan siklus I terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi tindakan siklus I. Tindakan siklus I dijelaskan sebagai berikut :
1)   Perencanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan kesepakatan peneliti dan guru bidang studi biologi, tindakan yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start with a Question dalam pokok bahasan pengelolaan lingkungan. Waktu untuk menyampaikan materi ajar pada siklus I adalah 2 jam pelajaran (2x40 menit). Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu membagikan materi pengelolaan lingkungan saat jam pertama, peneliti menyusun silabus (lampiran 1) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 2) yang digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun pada saat perencanaan tindakan pada masing-masing siklus dan lembar instrumen yang akan dilakukan pada setiap tindakan.


2)   Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I  jumlah siswa yang hadir 38 siswa, sebanyak 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan (lampiran 8). Pelaksanaan tindakan kelas ini merupakan penerapan terhadap isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (tabel 4.2).
Tabel 4.2 Pelaksanaan pembelajaran siklus I menggunakan metode Learning Start with a Question
Waktu (menit)
Kegiatan
5
Disampaikan tujuan pembelajaran, motivasi dan apersepsi mengenai pokok bahasan pengelolaan lingkungan.
5’
Dijelaskan proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran aktif Learning Start with a Question.
5’
Dilaksanakan dialog dengan siswa untuk mengetahui pengalaman siswa mengenai pokok bahasan.
40
Guru meminta siswa membaca materi dan menuliskan pertanyaan.
Guru memberikan permasalahan dan menjelaskan materi pengelolaan lingkungan dengan pertanyaan yang diajukan siswa.
5’
Siswa dibimbing dalam membuat kesimpulan hasil diskusi dan selanjutnya dilakukan post test.
20
Guru memberikan post test pada siswa mengenai materi yang diajarkan.

3)   Hasil Evaluasi Tindakan Kelas Siklus I
Hasil yang diperoleh disampaikan beberapa hal yaitu: hasil analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa aspek kognitif dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan guru bidang studi biologi kelas VII E SMP Negeri 2 baki sukoharjo yaitu nilai 7 (tabel 4.3).
Tabel 4.3 Hasil analisis aspek kognitif siklus I siswa VII E SMP  Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode Learning Start with a Question

Nilai
Jumlah Siswa
F(x)
Keterangan
(x)
(F)
Belum Tuntas
%
Tuntas
%
100
1
100
-
-
1
2,63
95
1
95
-
-
1
2,63
85
4
340
-
-
4
10,53
80
5
400
-
-
5
13,16
75
5
375
-
-
5
13,16
70
3
210
-
-
3
7,89
65
3
195
3
7,89
-
-
60
4
240
4
10,53
-
-
55
8
440
8
21,05
-
-
45
1
45
1
2,63
-
-
40
2
80
2
5,26
-
-
35
1
35
1
2,63
-
-
Jumlah
38
2555
19
50
19
50 
Rerata
-
67,24
-
-
-
-


Berdasarkan hasil analisis aspek kognitif siklus I (tabel 4.3) diperoleh nilai rerata kelas 67,24 dan terdapat 19 siswa belum tuntas dengan prosentase 50%, 19 siswa tuntas dengan prosentase 50%.
Hasil dari peneliti telah ditentukan hasil belajar siswa aspek afektif dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu skor nilai 3 (Tabel 4.4).



Tabel 4.4 Hasil analisis masing-masing parameter aspek afektif siklus I siswa siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode Learning Start with a Question

Skor Nilai
Parameter Aspek Afektif

(x)
Bekerjasama
Berinisiatif
Penuh Perhatian
Bekerja Sistematis
Rerata Prosentase

F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
(%)
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
4
10,53
16
42,11
9
23,68
5
13,16
22,37
3
32
84,21
21
55,26
28
73,68
29
76,31
72,27
4
2
5,26
1
2,63
1
2,63
4
10,53
5,26
∑ tuntas
34
89,47
22
57,89
29
76,31
33
86,84
-

Keterangan:
Nilai 1 : Kriteria kurang baik
Nilai 2 : Kriteria cukup baik
Nilai 3 : Kriteria baik
Nilai 4 : Kriteria sangat baik

Hasil yang diperoleh dari aspek afektif terdapat empat parameter yaitu, bekerja sama, berinisiatif, penuh perhatian, dan bekerja secara sistematis. Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus I dimana skor nilai 1 (kurang baik), 2 (cukup baik), 3 (baik), dan 4 (sangat baik), diperoleh untuk parameter dalam bekerja sama terdapat 34 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 89,47%, sikap siswa dalam berinisiatif terdapat 22 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 57,89%. Parameter sikap siswa untuk penuh perhatian terdapat 29 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 76,31%, dan kemampuan siswa dalam bekerja secara sistematis terdapat 33 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 86,84%. Rerata prosentase untuk skor nilai 1 dengan kriteria kurang baik tidak ada, skor nilai 2 dengan kriteria cukup baik 22,37%, skor nilai 3 dengan kriteria baik 72,37%, dan skor nilai 4 dengan kriteria sangat baik 5,26%. Hasil analisis rerata untuk semua parameter (table 4.5).
Tabel 4.5 Hasil analisis rerata semua parameter aspek afektif siklus I siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Skor Nilai
Keterangan
Hasil  Analisis Rerata skor nilai
Tuntas
(%)
Belum tuntas
(%)
1
Kurang baik
-
-
2
Cukup baik
-
22,37
3
Baik
72,37
-
4
Sangat baik
5,26
-
Jumlah

77,63
22,37

Berdasarkan hasil analisis rerata untuk semua parameter kelas aspek afektif siklus I (tabel 4.5) diperoleh untuk skor nilai 1 tidak ada, skor nilai 2 (cukup baik) 22,37%. Skor nilai 1 dan 2 merupakan kriteria yang belum tuntas maka prosentasenya 22,37%, skor nilai 3 (baik) 72,37%, skor nilai 4 (sangat baik) 5,26%. Skor nilai 3 dan 4 merupakan kriteria tuntas maka prosentasenya 77,63%.
Hasil dari peneliti telah ditentukan hasil belajar siswa aspek psikomotorik  dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu skor nilai 3 (tabel 4.6).



Tabel 4.6 Hasil analisis masing-masing parameter aspek psikomotorik siklus I siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Skor Nilai (x)
Parameter Aspek Psikomotor

Rerata Prosentase
Menggambar
Menunjukan bagian-bagian pada Gambar
Kemampuan Menjelaskan Gambar
Estetika Menggambar
F
 (%) tuntas
F
 (%) tuntas
F
 (%) tuntas
F
 (%) tuntas
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
8
21,05
2
5,26
6
15,79
14
36,84
19,74
3
20
52,63
18
47,37
28
73,68
20
52,63
56,57
4
10
26,32
18
47,37
4
10,53
4
10,53
23,69
∑ tuntas
30
78,95
36
94,74
32
84,21
24
63,16
-

Keterangan:
Nilai 1 : Kriteria kurang baik
Nilai 2 : Kriteria cukup baik
Nilai 3 : Kriteria baik
Nilai 4 : Kriteria sangat baik

Hasil yang diperoleh dari aspek psikomotorik dengan keterangan penilaian nilai 1 (kurang baik), 2 (cukup baik), 3 (baik), dan 4 (sangat baik) terdapat empat parameter yaitu menggambar, menunjukan bagian gambar, menjelaskan gambar, dan estetika menggambar. Berdasarkan hasil analisis aspek psikomotorik siklus I siswa kelas (tabel 4.6) diperoleh untuk parameter menggambar terdapat 30 siswa tuntas dengan prosentase 78,95%, kemampuan siswa dalam menunjukan bagian gambar terdapat 36 siswa yang tuntas dengan prosentase 94,74%, kemampuan siswa dalam menjelaskan gambar terdapat 32 siswa yang tuntas dengan prosentase 84,21%, dan kemampuan siswa dalam estetika menggambar terdapat 24 siswa tuntas dengan prosentase 63,16%. Rerata prosentase untuk skor nilai 1 dengan kriteria kurang baik tidak ada, skor nilai 2 dengan kriteria cukup baik 19,74%, skor nilai 3 dengan kriteria baik 56,57%, dan skor nilai 4 dengan kriteria sangat baik 23,69%. Hasil analisis rerata untuk semua parameter psikomotorik siklus I (tabel 4.7).
Tabel 4.7  Hasil analisis rerata kelas semua parameter aspek  psikomotorik siklus I siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Skor nilai
Keterangan
Hasil Analisis rerata skor nilai
Tuntas (%)
Belum tuntas (%)
1
Kurang baik
-
-
2
Cukup baik
-
19,74
3
Baik
56,57
-
4
Sangat baik
23,69
-
Jumlah

80,26
19,74

Berdasarkan hasil analisis rerata kelas untuk semua parameter aspek psikomotorik siklus I (tabel 4.7) diperoleh untuk skor nilai 1 (kurang baik) tidak ada, skor nilai 2 (cukup baik) 19,74%. Skor nilai 1 dan 2 merupakan kriteria yang belum tuntas maka prosentasenya 19,74%, skor nilai 3 (baik) 56,57%, skor nilai 4 (sangat baik) 23,69%. Skor nilai 3 dan 4 merupakan kriteria tuntas maka prosentasenya 80,26%.




4)   Observasi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi didapatkan permasalahan sebagai berikut:
a.          Persiapan dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang baik, terlihat banyak siswa yang terlambat masuk kelas.
b.         Banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru maupun teman teman yang mengeluarkan pendapat (berbicara), terlihat siswa ramai dalam mengikuti proses pembelajaran.
c.          Siswa masih terlihat pasif dalam proses diskusi maupun presentasi di kelas.
d.         Banyak siswa ragu-ragu dan kurang percaya diri untuk bertanya, memberi pendapat, dan menjawab pertanyaan.
e.          Banyak siswa tidak meresume penjelasan guru.
f.          Masih banyak siswa yang masih bercanda dan tidak serius dalam proses pembelajaran.

5)   Evaluasi Tindakan Kelas Siklus I
Hasil tindakan siklus I menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa walaupun sebagian besar siswa cenderung pasif dalam bertanya maupun diskusi karena siswa masih dalam tahap adaptasi dengan model pembelajaran baru. Kemampuan siswa dalam hal menggambar dan menjelaskan gambar cukup baik.
Evaluasi tindakan siklus I dilaksananakan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah-masalah pada siklus I. Evaluasi ini dilakukan pada siklus II sebagai berikut :
a.       Memberikan motivasi kepada siswa secara maksimal agar aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan dorongan keberanian pada siswa yang masih takut, malu, kurang percaya diri dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan menyampaikan pendapatnya.
b.      Perlu adanya dialog yang lebih santai agar siswa lebih terbuka dan tidak sungkan dalam mengeluarkan pertanyaan atau pendapat.
c.       Memberikan motivasi kepada siswa pentingnya meresume penjelasan guru.
d.      Pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question di dalam kelas.

6)   Refleksi Terhadap Tindakan Kelas Siklus I
Refleksi ini mendiskusikan hasil observasi tindakan kelas siklus I dan diperoleh beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
a.       Hendaknya lebih menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.      Memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam proses diskusi.
c.       Menekankan siswa untuk memperhatikan guru sewaktu menjelaskan agar dapat lebih paham mengenai pokok bahasan yang sedang diajarkan.
d.      Mengadakan komunikasi yang baik dalam proses pembelajaran agar siswa tidak takut dan merasa percaya diri dalam  menyampaikan pendapat.
e.       Menekankan siswa untuk meresume penjelasan guru agar ilmu yang didapat tidak cepat hilang karena dapat dibaca dan dipahami kembali.
f.       Memperbaiki penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question agar mudah dipahami siswa.
b. Tindakan Kelas Siklus II
Tindakan siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refeksi tindakan siklus II. Tindakan siklus II dijelaskan sebagai berikut.
1)      Perencanaan Tindakan Siklus II
Siklus II ditujukan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I berdasarkan hasil refleksi siklus I. Dalam perbaikan ini diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat lebih meningkat sesuai target yang akan dicapai. Untuk memperlancar proses pembelajaran pada siklus II, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen pembelajaran seperti lembar observasi aspek afektif (lampiran 8)  dan psikomotor (lampiran 9), soal post tes siklus II (lampiran 5)  materi pembelajaran, yang dikonsultasikan dengan guru bidang studi biologi selaku kolaborator apabila dimungkinkan terdapat kekurangan dan perbaikan.
Pembelajaran siklus II, dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan kedua (siklus II) selama 2 jam pelajaran (2x40 menit). Materi yang akan disampaikan adalah pokok bahasan pengelolaan lingkungan.
2)      Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II jumlah siswa yang hadir sebanyak 38 siswa (Lampiran 8). Pelaksanaan tindakan kelas ini merupakan penerapan terhadap isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (tabel 4.8).





Tabel 4.8 Pelaksanaan pembelajaran Siklus II menggunakan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Waktu (menit)
Kegiatan
5
Disampaikan tujuan pembelajaran, motivasi dan apersepsi mengenai pokok bahasan pengelolaan lingkungan.
5’
Dijelaskan proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran aktif Learning Start with a Question.
5’
Dilaksanakan dialog dengan siswa untuk mengetahui pengalaman siswa mengenai pokok bahasan.
40
Guru meminta siswa membaca materi dan menuliskan pertanyaan.
Guru memberikan permasalahan dan menjelaskan materi pengelolaan lingkungan dengan pertanyaan yang diajukan siswa.
5’
Siswa dibimbing dalam membuat kesimpulan hasil diskusi dan selanjutnya dilakukan post test.
20
Guru memberikan post test pada siswa mengenai materi yang diajarkan.

3)      Hasil Tindakan Kelas siklus II
Hasil yang diperoleh disampaikan beberapa hal yaitu: hasil analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar siswa aspek kognitif dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan guru bidang studi biologi kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo yaitu nilai 7 (tabel 4.9).





Tabel 4.9   Hasil analisis aspek kognitif siklus II siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question


Nilai

Siswa
F(x)
Keterangan
(x)

(F)
Belum
Prosentase %
Tuntas
Prosentase
%


Tuntas
100
5
500
-
-
5
13,16
95
3
285
-
-
3
  7,89
90
5
450
-
-
5
13,16
85
5
425
-
-
5
13,16
80
8
640
-
-
8
21,05
75
5
375
-
-
5
13,16
70
4
280
-
-
4
10,53
65
1
65
1
2,63
-
-
55
2
110
2
5,26
-
-
Jumlah
38
3130
3
7,89
35
92,11
Rerata

82,37
-
-
-
-

Hasil yang diperoleh dari aspek kognitif siklus II (Tabel 4.9) dapat diketahui nilai rerata kelas mengalami peningkatan dari 67,24 menjadi 82,37 dan terdapat 3 siswa belum tuntas dalam pembelajaran biologi dengan prosentase 7,89%, 35 siswa sudah tuntas dengan prosentase 92,11% meningkat sebesar 42,11% dari nilai siklus I.
Hasil dari kolaborasi antara guru bidang studi biologi dan peneliti telah ditentukan hasil belajar siswa aspek afektif dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu skor nilai 3 (Tabel 4.10).


Tabel 4. 10 Hasil analisis masing-masing parameter aspek afektif     siklus II siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question


Skor Nilai
Parameter Aspek Afektif

(x)
Bekerjasama
Berinisiatif
Penuh Perhatian
Bekerja Sistematis
Rerata Prosentase

F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
(%)
1
-
-
-
-
-
-
-
-

-
2
  3
  7,89
  2
  5,26
  3
  7,89
  3
  7,89

  7,23
3
27
71,05
32
84,21
28
73,68
28
73,68

75,66
4
  8
21,05
  4
10,53
  7
18,42
  7
18,42

17,11
∑ tuntas
35
92,11
36
94,74
35
92,11
35
92,11
-

Keterangan:
Nilai 1 : Kriteria kurang baik
Nilai 2 : Kriteria cukup baik
Nilai 3 : Kriteria baik
Nilai 4 : Kriteria sangat baik

Hasil yang diperoleh dari aspek afektif terdapat empat parameter yaitu, bekerja sama, berinisiatif, penuh perhatian, dan bekerja secara sistematis. Berdasarkan hasil analisis aspek afektif siklus I dimana skor nilai 1 (kurang baik), 2 (cukup baik), 3 (baik), dan 4 (sangat baik), diperoleh untuk parameter dalam bekerja sama terdapat 35 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 92,11%, sikap siswa dalam berinisiatif terdapat 36 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 94,74%. Parameter sikap siswa untuk penuh perhatian terdapat 35 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 92,11%, dan kemampuan siswa dalam bekerja secara sistematis terdapat 35 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 92,11%. Rerata prosentase untuk skor nilai 1 dengan kriteria kurang baik tidak ada, skor nilai 2 dengan kriteria cukup baik 7,23%, skor nilai 3 dengan kriteria baik 75,66%, dan skor nilai 4 dengan kriteria sangat baik 17,11%. Hasil analisis rerata untuk semua parameter (table 4.11).
Tabel 4.11 Hasil analisis rerata kelas semua parameter aspek afektif siklus II siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Skor Nilai
Keterangan
Hasil  Analisis Rerata Skor Nilai
Tuntas (%)
Belum Tuntas (%)
1
Kurang baik
-
-
2
Cukup baik
-
7,23
3
Baik
75,66
-
4
Sangat baik
17,11
-
Jumlah

92,77
7,23

Berdasarkan hasil analisis rerata untuk semua parameter kelas aspek afektif siklus II (tabel 4.11) diperoleh untuk skor nilai 1 (kurang baik) tidak ada, skor nilai 2 (cukup baik) 7,23%. Skor nilai 1 dan 2 merupakan kriteria yang belum tuntas maka prosentasenya 7,23%, skor nilai 3 (baik) 75,66%, skor nilai 4 (sangat baik) 17,11%. Skor nilai 3 dan 4 merupakan kriteria tuntas maka prosentasenya 92,77%.
Hasil dari kolaborasi antara guru bidang studi biologi dan peneliti telah ditentukan hasil belajar siswa aspek psikomotorik  dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu skor nilai 3 (Tabel 4.12).

Tabel 4.12  Hasil analisis masing-masing parameter aspek psikomotorik siklus II siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Skor Nilai (x)



Parameter Aspek Psikomotor


Menggambar

Menunjukan bagian-bagian pada Gambar


Kemampuan Menjelaskan Gambar
Estetika Menggambar

Rerata Prosentase


F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas
F
(%) tuntas


1
-
-
-
-
-
-
-
-
-

2
3
7,89
1
2,63
3
7,89
3
7,89
6,57

3
25
65,79
18
47,37
29
76,32
31
81,58
67,77

4
10
26,32
19
50
6
15,79
4
10,53
25,66

∑tuntas
35
92,11
37
97,37
35
92,11
35
92,11
-

Keterangan:
Nilai 1 : Kriteria kurang baik
Nilai 2 : Kriteria cukup baik
Nilai 3 : Kriteria baik
Nilai 4 : Kriteria sangat baik

Analisis hasil psikomotorik dengan keterangan penilaian skor nilai 1 (kurang baik), 2 (cukup baik), 3 (baik), dan 4 (sangat baik) terdapat empat parameter yaitu menunjukan bagian gambar, menjelaskan gambar, dan estetika menggambar. Berdasarkan hasil analisis aspek psikomotorik siklus II siswa kelas (tabel 4.12) diperoleh untuk parameter kemampuan siswa dalam  menggambar terdapat 35 siswa tuntas dengan prosentase 92,11%, parameter kemampuan siswa dalam menunjukan bagian gambar terdapat 37 siswa yang tuntas dengan prosentase 97,37%, parameter kemampuan siswa dalam menjelaskan gambar terdapat 35 siswa yang tuntas dengan prosentase 92,11%, dan parameter kemampuan siswa dalam estetika menggambar terdapat 35 siswa tuntas dengan prosentase 92,11%. Rerata prosentase untuk skor nilai 1 dengan kriteria kurang baik tidak ada, skor nilai 2 dengan kriteria cukup baik 6,57%, skor nilai 3 dengan kriteria baik  67,77%, dan skor nilai 4 dengan kriteria sangat baik 25,66%. Hasil analisis rerata untuk semua parameter psikomotorik siklus II (tabel 4.13).
Tabel 4.13 Hasil analisis rerata kelas semua parameter aspek   psikomotorik siklus II siswa VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

Interval
Keterangan
%  tuntas
%  belum tuntas
1
Kurang baik
-
-
2
Cukup baik
-
6,57
3
Baik
67,77
-
4
Sangat baik
25,66
-
Jumlah

93,43
6,57

Berdasarkan hasil analisis rerata kelas untuk semua parameter aspek psikomotorik siklus II (tabel 4.13) diperoleh untuk skor nilai 1 (kurang baik) tidak ada, skor nilai 2 (cukup baik) 6,57%. Skor nilai 1 dan 2 merupakan kriteria yang belum tuntas maka prosentasenya 6,57%, skor nilai 3 (baik) 67,77%, skor nilai 4 (sangat baik) 25,66%. Skor nilai 3 dan 4 merupakan kriteria tuntas maka prosentasenya 93,43%.


4)  Observasi Siklus II
Observasi dilakukan oleh peneliti dan didapat hasil sebagai berikut:
(1)   Persiapan dan kedisiplinan siswa sudah dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar siswa tidak datang terlambat.
(2)   Ada peningkatan keaktifan dan ketertarikan siswa untuk belajar biologi dalam bertanya dan menyampaikan pendapat sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan menyenangkan.
(3)   Pemahaman siswa meningkat terbukti dari hasil belajar siswa meningkat dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.
(4)   Kemampuan siswa dalam membaca gambar sudah baik dan dalam hal menjelaskan tugas makalah terlihat baik.
(5)   Penerapan model pembelajaran Learning Start with a Question dalam pembelajaran biologi terlihat lebih optimal.

5)      Evaluasi Tindakan Siklus II
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II, hasilnya mengalami peningkatan baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik mencapai target 90%. Penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo pokok bahasan pengelolaan lingkungan tahun ajaran 2010/2011.
Berikut ini rekapitulasi hasil analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question  selama 2 siklus:
Tabel 4.14 Rekapitulasi hasil analisis aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question

No
Aspek Yang diukur
Siklus I (%)
Siklus II (%)
I
 Kognitif
Nilai rerata kelas

67,24

82,37

Tuntas (%)
       50
92,11
II
Afektif
1.     Bekerja Sama
2.     Bernisiatif
3.     Penuh Perhatian
4.     Bekerja Sistematis

89,47
57,89
76,31
86,84

92,11
94,74
92,11
92,11

Tuntas (%)
77,63
92,77
III
Psikomotorik
1.    Menggambar
2.    Menunjukan bagian-bagian gambar
3.    Menjelaskan gambar
4.    Estetika menggambar

78,95
94,74

84,21
63,16

92,11
97,37

92,11
92,11


Tuntas (%)
80,26
93,43







B.     Pembahasan
Pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan dan kekurangan dari Learning Start with a Question yaitu pembelajaran lebih komunikatif dan produktif. Sedangkan kekurangan dari Learning Start with a Question yaitu pelaksanaan strategi ini harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut.
Pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question ini dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran biologi antara lain kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk belajar biologi karena penyampaian materi yang monoton oleh guru, dan pemahaman siswa masih kurang mengenai materi pelajaran biologi yang berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil belajar siswa pada siklus I dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik belum mencapai hasil yang diharapkan dan ditargetkan. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Hasil belajar siswa dalam aspek kognitif masih belum mencapai target 90% , dari rerata kognitif kelas 67,24 terdapat 19 siswa sudah tuntas dengan prosentase 50%, dan terdapat 19 siswa belum tuntas dengan prosentase 50%. Hasil analisis rerata aspek afektif masing-masing indikator untuk kemampuan siswa dalam bekerja sama pada saat diskusi 2,95 termasuk kriteria baik dengan prosentase 89,47%, rerata indikator untuk kemampuan siswa dalam berinisiatif pada proses pembelajaran 2,61 termasuk dalam kriteria cukup baik dengan prosentase 57,89%, rerata indikator untuk kemampuan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru atau penuh perhatian 2,79 termasuk kriteria baik dengan prosentase 72,22%, dan rerata indikator untuk kemampuan siswa dalam bekerja secara sistematis 2,97 termasuk kriteria baik dengan prosentase 86,84%. Hasil analisis rerata aspek afektif untuk masing-masing indikator termasuk dalam kriteria baik yaitu 2,83 dengan prosentase ketuntasan 77,63% (Tabel 14).
Hasil analisis rerata aspek psikomotorik pada masing-masing indikator dalam hal kemampuan siswa menggambar 3,05 termasuk kriteria baik dengan prosentase 78,95%, rerata indikator menunjukan bagian-bagian gambar 3,45 termasuk kriteria baik dengan prosentase 94,74%, rerata indikator dalam hal menjelaskan gambar 2,95 termasuk kriteria baik dengan prosentase 84,21%, dan rerata indikator dalam hal estetika menggambar 2,74 termasuk kriteria baik dengan prosentase 63,16%, maka hasil analisis rerata masing-masing indikator aspek psikomotorik 3,05 termasuk dalam kriteria cukup baik dengan prosentase ketuntasan 80,26% (Tabel 14),  hal ini dapat dilihat dari hasil menggambar sudah cukup rapi. Kemampuan siswa menunjukan bagian-bagian gambar sudah baik tetapi masih ada kesalahan dan ada yang masih bertanya kepada teman. Dari hasil pembelajaran siklus I perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Perbaikan tersebut antara lain: 1) memberikan motivasi kepada siswa secara maksimal agar aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan dorongan keberanian pada siswa yang masih takut, malu, kurang percaya diri dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan menyampaikan pendapatnya; 2) perlu adanya dialog yang lebih santai agar siswa lebih terbuka dan tidak sungkan dalam mengeluarkan pendapat; 3) memberikan motivasi kepada siswa pentingnya meresume penjelasan guru maupun diskusi; 4) pengoptimalan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question.
Hasil penelitian pada siklus II terdapat peningkatan yang lebih signifikan dibandingkan siklus I, yang terlihat pada hampir semua siswa siap mengikuti pelajaran biologi, siswa sudah bekerja secara sistematis, penuh perhatian pada penjelasan guru, kebanyakan dari mereka sudah aktif dan berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan serta kemampuan siswa dalam aspek psikomotorik juga meningkat. Selain itu juga siswa sudah dapat memahami konsep-konsep yang disampaikan. Pada tahap ini  diperoleh hasil belajar siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik meningkat dari siklus I. Nilai rata-rata kognitif kelas (Tabel 14) meningkat dari 67,24 menjadi 82,37 dengan prosentase ketuntasan 92,11%. Hasil analisis rerata aspek afektif untuk masing-masing indikator dalam hal bekerja sama dalam diskusi pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,13 dari 2,95 termasuk kriteria baik dengan kenaikan prosentase menjadi 92,11%. Sikap siswa untuk terus berinisiatif mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan juga mengalami peningkatan menjadi 3,05 dari 2,61 termasuk kriteria baik dengan kenaikan menjadi prosentase 94,74%. Kemampuan siswa untuk penuh perhatian terhadap penjelasan guru meningkat menjadi 3,11 dari 2,79 termasuk kriteria baik dengan kenaikan prosentase menjadi 92,11%, kemampuan siswa dalam bekerja secara sistematis 3,13 dari 2,97 termasuk kriteria baik dengan kenaikan prosentase menjadi 92,11%, rerata untuk empat indikator tersebut adalah 3,11 dengan prosentase 93,43% (Tabel 14). Hasil belajar siswa dalam aspek psikomotorik pada masing-masing indikator (Tabel 14) juga mengalami peningkatan dibandingkan siklus I, yaitu ditinjau dari kemampuan siswa menggambar, menunjukan bagian-bagian gambar, menjelaskan gambar, dan estetika menggambar. Kemampuan siswa dalam menggambar  pada siklus II meningkat dari 3,05 menjadi 3,18 termasuk kriteria baik dengan prosentase 92,11%. Kemampuan dalam menunjukkan bagian-bagian gambar mengalami peningkatan dari 3,45 menjadi 3,47 termasuk kriteria baik dengan prosentase 97,37%. Kemampuan siswa dalam menjelaskan gambar mengalami peningkatan dari 2,95 menjadi 3,01 termasuk kriteria baik dengan prosentase 92,11%, dan kemampuan siswa dalam estetika menggambar juga mengalami peningkatan dari 2,74 menjadi 3,03 dengan prosentase 92,11%. Hal ini berarti penerapan metode pembelajaran Learning Start with a Question dalam pembelajaran biologi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari hasil siklus I ke siklus II diperoleh prosentase ketuntasan dalam aspek kognitif dari 50% menjadi 92,11%, aspek afektif dari 77,63 menjadi 92,77, dan aspek psikomotorik dari 80,26 menjadi 93,43 dikarenakan pembelajaran yang ada di SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo sudah mulai menerapkan metode pembelajaran Learning Start with a Question.
Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan penerapan berbagi model pembelajaran agar dapat meningkatkan keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Hasil siklus II ini juga dipengaruhi oleh model pembelajaran, dimana siswa lebih cenderung untuk terlibat dalam proses pembelajaran sehingga meningkatnya hasil belajar baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2006).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan semangat siswa dalam pembelajaran, untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA, dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan metode pembelajaran Learning Start with a Question.




Berdasarkan  langkah-langkah  yang  sudah  diterapkan  oleh  peneliti dengan  menggunakan  metode pembelajaran Learning Start with a Question terdapat beberapa kelebihan yang dapat diperoleh, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.   Kelebihan:
a.    Dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam bertanya dan menyampaikan pendapat.
b.   Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan melalui bertukar pendapat secara langsung di kelas.
2.   Kekurangan:
a.    Guru memerlukan persiapan yang matang dalam mempersiapkan strategi pembelajaran Learning Start with a Question.
b.   Guru harus memperhitungkan waktu pembelajaran.
c.    Peserta didik jarang memperhatikan atau bosan jika pokok bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai.
d.   Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dapat disimpulkan bahwa :
1.    Hasil belajar parameter kognitif dari setiap siklus dengan kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 meningkat.
a.    Prosentase ketuntasan pada siklus I mencapai 50%
b.    Prosentase ketuntasan pada siklus II mencapai 92,11%
2.    Hasil belajar aspek afektif dari setiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 3 meningkat.
a.    Prosentase ketuntasan pada siklus I mencapai 77,63%
b.    Prosentase ketuntasan pada siklus II mencapai 92,77%
3.    Hasil belajar aspek psikomotorik dari setiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 3 meningkat.
a.    Prosentase ketuntasan pada siklus I mencapai 80,26%
b.    Prosentase ketuntasan pada siklus II mencapai 93,43%
4.    Hasil Faktor internal dan eksternal mempengaruhi hasil belajar siswa pada setiap siklus. Penerapan strategi pembelajaran Learning Start with a Question dapat meningkatkan hasil belajar siswa biologi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomtorik pada pokok materi pengelolaan lingkungan kelas VII E SMP Negeri 2 Baki tahun ajaran 2010/2011.
B.     Saran
1.      Kepada guru biologi hendaknya harus pandai memilih jenis model pembelajaran yang relevan dan bervariasi disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan sehingga proses pembelajaran menjadi menarik dan agar siswa lebih mamahami  materi yang disampaikan.
2.      Terhadap siswa hendaknya dapat lebih aktif, mempunyai motivasi untuk belajar agar hasil pembelajaran dapat maksimal dan sesuai dengan harapan.
3.      Kepada pihak sekolah hendaknya memberikan perhatian terhadap sarana dan prasarana terutama media pembelajaran agar dapat digunakan dalam menunjang proses pembelajaran yang lebih baik.
4.      Kepada peneliti berikutnya diharapkan bisa menggunakan model pembelajaran Learning Start with a Question untuk pokok bahasan lainya dengan lebih menarik.








DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono. 2008. “Strategi Pembelajaran Active Learning”. (Http:// sditalqalam.wordpress.com/2008/01/09/strategi-pembelajaran-active-learning/, diakses tanggal 17 Agustus 2011).

Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudrajat, Akhmad. 2008. “Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran”. (Http://akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/, diakses tanggal 17 Agustus 2011).

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda